Tepat tanggal 25 Oktober 2013 di
Denpasar diadakan sebuah forum yang mewadahi dan memfasilitasi pemuda – pemudi
Indonesia dalam sebuah rangkaian acara bertema kerukunan umat beragama dikemas
dalam sebuah acara yaitu Interfaith Youth Forum 2013 – tema : “unity in
Diversity” New Paradigm and Peaceful Ideal Nation Vision. Partisipan dari acara
ini adalah delegasi dari peserta yang telah lolos seleksi sebelumnya, peserta
berasal dari beberapa provinsi di Indonesia dan dari latar belakang agama yang
berbeda pula.
Interfaith Youth Forum 2013 decara
resmi dibuka oleh Gubernur Bali di Gedung Wismasabha, Kantor Gubernur Bali,
Jumat, 25 Oktober 2013. Dalam pembukaan tersebut beliau berkata : "Apabila suatu kelompok memonopoli
kebenaran, maka ini yang menjadi konflik, karena kelompok lain juga akan merasa
dirinya benar. Nah, maka dari itu, tidak boleh ada yang memonopoli
kebenaran," . Setelah dibukanya acara ini dilanjutkan dengan acara
seminar dengan pembicara Meliani Murtiningsih, M.,A dan Ms. Tokuda Yor Ching Poon.
Acara hari selanjutnya dilanjutkan
dengan dialog interaktif dengan para tokoh agama dari Denpasar, ada tokoh agama
dari agama Hindu, Katolik, Kristen, Islam, Budha , dan Konghucu yang memaparkan
sekilas profil dari masing – masing agama tersebut dan memaparkan pandangan
agama – agama tersebut terhadap pluralisme dan toleransi serta kerukunan umat
beragama. Tidak hanya dialog interaktif dengan para tokoh namun dalam acara ini
juga ada sesi dialog antar delegasi dengan menanggapi permasalahan – permasalah
yang berkaitan dengan pluralisme dan toleransi khususnya toleransi umat beragama.
Di penghujung acara, tepatnya hari
terkahir tanggal 27, Oktober 29013 semua delegasi mengikuti tour ke tempat
ibadah semua agama seperti : Klenteng Kongchubio – tempat ibadah agama
Konghucu, yang unik disini kami mengunjungi tempat ibadah agama Islam, Katolik,
Budha, Protestan, dan Hindu dalam satu tempat, karena di Bali terdapat sebuah
tempat yang bernamakan Puja Mandala yaitu tempat ibadah yang berada dalam satu
komplek, ada Masjid, Gereja Katolik, Vihara, Gereja Protestan, dan Pure. Tidak
sekedar mengunjungi tempat ini, tpai dalam sesi kali ini juga ada pemaparan
singkat di setiap tempat ibadah yang disampaikan oleh masing –masing pemuka
agama tersebut.
Apresiasi sekali untuk acara ini,
karena seperti yang kita ketahui di negara kita sangat kaya akan keberagaman
dan membutuhkan sikap toleransi tentunya. Sangat bersyukur sekali saya bisa
menjadi bagian dari forum ini sebagai delegasi dan menjadi bagian dari Youth
Interfaith Community.
Tidak berhenti disini perjuangan kami sebagai “peace maker”, namun kami kembali
ke daerah masing – masing dengan membawa perdamaian sebagai implementasi apa
yang telah kami dapatkan dalam forum ini dan terus mengisnpirasi serta
menularkan sikap toleransi antar umat beragama.
NB : Youth Interfaith Community
adalah sebuah komunitas yang di bentuk oleh alumni program pertukaran pemuda
yang bernama Study of U.S Institute (SUSI) for Student Leaders on Religious
Pluralism and Democracy in USA yang di sponsori oleh Kementrian Luar Negeri
Amerika Serikat di Temple University, Philadelphia, PA, USA.